Hyundai Motor Company pada 30 Oktober lalu resmi memulai pembangunan pabrik produksi sel bahan bakar hidrogen terbarunya di Ulsan, Korea Selatan. Pembangunan fasilitas ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi Korea sebagai pemimpin global dalam transisi menuju energi bersih.
Upacara peletakan batu pertama dihadiri oleh Vice Chair Hyundai Motor Group, Jaehoon Chang; Menteri Iklim, Energi, dan Lingkungan, Sung Hwan Kim; Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Sumber Daya, Shin Hak Moon; serta sejumlah anggota Majelis Nasional. Turut hadir Wali Kota Ulsan, Doo-gyeom Kim, dan para pejabat daerah lainnya. Kehadiran para pemimpin nasional dan lokal ini menegaskan pentingnya industri hidrogen bagi perekonomian Korea Selatan, sekaligus mencerminkan kuatnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta.
Baca Juga : Fazzio Youth Festival 2025 Lanjutkan Euforia di 3 Kota, Bukti Semangat Gen Z Tak Terbendung!
Selain dihadiri oleh para pemimpin nasional dan daerah, acara ini juga menarik perhatian para tokoh industri hidrogen global, termasuk Ivana Jemelkova, CEO Hydrogen Council — sebuah inisiatif internasional yang menyatukan perusahaan-perusahaan terkemuka dunia untuk mempercepat transisi menuju energi bersih. Jemelkova berkunjung ke Korea Selatan dalam rangka menghadiri APEC CEO Summit 2025 di Gyeongju.
“Pabrik ini merupakan wujud nyata dari komitmen strategis Hyundai Motor Group dalam mendorong transisi menuju masyarakat berbasis hidrogen,” ujar Wakil Ketua Jaehoon Chang dalam sambutan pembukaannya. “Fasilitas ini akan menjadi pilar penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus menegaskan posisi Korea sebagai pemimpin industri hidrogen di kancah global.”
Fasilitas baru seluas 43.000 meter persegi ini akan dibangun di lokasi bekas pabrik transmisi mesin pembakaran internal, sebuah langkah simbolis yang menegaskan transformasi Hyundai Motor menuju mobilitas masa depan.
Dijadwalkan rampung pada 2027, fasilitas ini akan memadukan proses kimia dan perakitan dalam satu area terpadu dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 30.000 unit sel bahan bakar hidrogen. Pabrik ini akan beroperasi di bawah merek hidrogen Hyundai Motor Group, HTWO, yang mewakili “Hydrogen for Humanity” sekaligus mencerminkan komitmen perusahaan terhadap pengembangan ekosistem energi bersih global.
Pabrik ini merupakan bagian dari investasi sebesar KRW 930 miliar yang mencakup produksi sel bahan bakar hidrogen generasi terbaru serta electrolyzer untuk berbagai aplikasi mobilitas — mulai dari kendaraan penumpang, truk dan bus komersial, hingga peralatan konstruksi, kapal, dan armada laut.
Mengembangkan Teknologi Inti
Fasilitas ini dirancang untuk menempatkan Hyundai Motor di garis depan inovasi teknologi hidrogen melalui dua fokus utama:
- Sel bahan bakar hidrogen generasi terbaru: Hyundai Motor menargetkan peningkatan daya output dan durabilitas dibanding model saat ini, sambil tetap menjaga daya saing harga untuk memimpin pasar global. Sel bahan bakar menghasilkan listrik melalui reaksi elektrokimia antara hidrogen dan oksigen, berfungsi sebagai onboard power generator.
- PEM electrolyzers: Pabrik ini akan menjadi fasilitas pertama di Korea yang memproduksi polymer electrolyte membrane (PEM) electrolyzer berperforma tinggi. Teknologi ini mampu menghasilkan hidrogen berkualitas tinggi dari air tanpa emisi karbon — komponen kunci untuk mencapai target net-zero global. Dengan hampir tiga dekade pengalaman di bidang fuel cell, Hyundai telah mencapai tingkat lokalisasi komponen electrolyzer hingga sekitar 90 persen.
Pada Februari lalu, perusahaan juga menyelesaikan sistem containerized electrolyzer berkapasitas 1 MW yang kini sedang diuji coba dan mampu memproduksi lebih dari 300 kilogram hidrogen murni per hari. Selain itu, proyek skala besar berkapasitas 5 MW tengah dikembangkan di Jeju, Korea Selatan, sebagai langkah menuju ekosistem hidrogen hijau yang terintegrasi.
Platform Manufaktur Canggih
Fasilitas di Ulsan akan berfungsi sebagai platform manufaktur canggih, menggabungkan teknologi dan pengalaman Hyundai dalam proses produksi berorientasi manusia.
Pabrik ini akan mengimplementasikan teknologi robotika untuk meringankan beban kerja karyawan serta meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, sistem pemantauan pintar akan diterapkan untuk mendeteksi potensi bahaya sekecil apa pun, memastikan keselamatan pekerja di tingkat tertinggi.
Memperluas Ekosistem Hidrogen
Sel bahan bakar yang diproduksi akan dioptimalkan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari kendaraan penumpang hingga truk dan bus komersial, peralatan konstruksi, serta kapal dan armada laut.
Lebih dari sekadar pengembangan fuel cell, Hyundai Motor Group juga tengah membangun solusi menyeluruh di sepanjang rantai nilai hidrogen, mencakup produksi ramah lingkungan, penyimpanan, transportasi, hingga pemanfaatan energi. Upaya ini diperkuat melalui kemitraan strategis dengan pemerintah, perusahaan global, dan lembaga riset.
Seremoni peletakan batu pertama ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, otoritas daerah, dan pelaku industri, membuka jalan bagi percepatan ekonomi hidrogen. Hyundai Motor berkomitmen memperkuat kepemimpinan globalnya di bidang hidrogen serta memperluas kemitraan strategis guna mendukung netralitas karbon dan pengembangan ekosistem berkelanjutan.
Para hadirin di seremoni ini menyaksikan berbagai generasi fuel cell dan electrolyzer, serta kendaraan bertenaga hidrogen seperti all-new NEXO SUV, truk, ekskavator, kapal, traktor, dan forklift, yang memperlihatkan luasnya potensi penerapan mobilitas hidrogen.
Fasilitas ini diproyeksikan akan meningkatkan kapasitas produksinya seiring pertumbuhan pasar, sekaligus mendukung perluasan ekosistem hidrogen global dan pengembangan infrastruktur terkait.
Dalam kesempatan tersebut, Hyundai Motor dan produsen bus Korea, KGM Commercial, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pasokan fuel cell, menegaskan peran strategis pabrik ini dalam memperkuat ekosistem hidrogen Korea.
