Mengenal Transmisi CVT, Ini Bedanya Dengan Transmisi Otomatis

Sebelum memilih mobil dengan transmisi CVT, ada baiknya jika calon konsumen mengenal transmisi CVT terlebih dahulu. Perlu diketahui bahwa transmisi CVT ini juga berbeda dengan transmisi otomatis.
Perkembangan dunia otomotif memang bergerak dengan cepat. Hal ini juga mempengaruhi perkembangan teknologi transmisi dari tahun ke tahun. Pada dasarnya, ada empat jenis transmisi matic, yaitu hydraulic automatic transmission, dual clutch transmission, automated manual transmission, serta CVT.
Nah, kali ini kita akan mengenal lebih dalam tentang transmisi CVT dan membahas tentang perbedaannya dengan transmisi otomatis. Langsung disimak informasinya berikut ini!


Pengertian Transmisi CVT

Transmisi CVT merupakan teknologi transmisi modern yang fungsinya menggerakkan mesin berdasarkan perubahan gigi rasio. CVT yang merupakan kependekan dari Continuous Variable Transmission ini memiliki cara kerja yang sedikit berbeda dengan transmisi otomatis konvensional.
Pada dasarnya, CVT bekerja dengan memindahkan daya dari mesin ke ban yang nantinya akan bertumpu pada sabuk baja yang menghubungkan drive pulley yang menggunakan prinsip gaya gesek.
Transmisi CVT bekerja tanpa gaya sentrifugal, gearbox dan serangkaian roda gigi yang bisa kita temukan pada transmisi manual. Komponen yang dimilikinya pun berbeda dengan transmisi otomatis konvensional.


Perbedaan Transmisi CVT dan Transmisi Otomatis Konvensional

Perbedaan dari transmisi CVT dan transmisi otomatis konvensional bukan hanya terletak pada komponennya, tetapi juga dari cara kerjanya.
Transmisi CVT bekerja dengan memanfaatkan dua komponen utama berupa puli dan sabuk baja. Masing-masing puli akan didorong dengan sistem pompa fluida agar tenaga yang disalurkan lebih sempurna dan dapat menyesuaikan perubahan kecepatan serta torsi dengan tepat.
Sistem kerja inilah yang membuat percepatan mobil menjadi lebih konstan, bebas dari hentakan, dan kerja mesin pun menjadi jauh lebih ringan. Pengendara pun akan merasakan perpindahan kecepatan yang lebih halus sehingga berkendara pun akan lebih nyaman.
Sementara itu, transmisi otomatis konvensional bekerja dengan memanfaatkan torque converter. Komponen yang satu ini memanfaatkan tekanan oli yang didapat dari valve body transmisi otomatis untuk menggerakkan input shaft.
Memang, akselerasi yang dihasilkan transmisi otomatis konvensional ini dinilai lebih baik dibandingkan dengan transmisi CVT. Kendati demikian, hentakan yang terjadi pada saat perpindahan gigi terasa lebih kasar.


Selain itu, ada juga perbedaan dari segi penggunaan bahan bakar. Transmisi CVT diketahui memiliki tingkat efisiensi bahan bakar yang tinggi.
Hal ini karena pada transmisi CVT terjadi penurunan RPM pada saat perpindahan gigi. Penurunan RPM ini akan membuat bahan bakar yang masuk ke ruang bakar menjadi berkurang.

Share this Article

Related Posts